May 17, 2013

TYCHO BRAHE

TYCHO BRAHE (1546-1601)
TYCHO BRAHE



                Tycho brahe adalah ahli astronomi Denmark, pengamat bintang yang paling cermat di dunia sebelum di temukan teleskop. Pengamatanya begitu teliti hingga dapat merombak table posisi bintang yang di susun oleh para ahli astronomi sebelumnya. Data data observasinya digunakan Kepler untuk merumuskan hukum Kepler. Ketepatan observasinya menyebabkan teori Copernicus diakui kebenarannya oleh para ilmuwan. Pada tahun 1572 ia menemukan bintang baru dalam Rasi Cassiopeia. Sampai akhir hidupnya ia berhasil menentukan letak dan arah 777 bintang tetap.
                Brahe lahir dikota Knudstrup di Skane, Denmark. Sekarang Skanetermasuk wilayah Swedia. Ayah Brahe seorang bangsawan tinggi, penasihat raja, gubernur kaya-raya yang mendiami Puri Halsingborg dan menguasai jalan laut ke Laut Baltik. Paman Tycho bernama Jorgen Brahe, yang kaya-raya tapi tidak mempunyai anak. Karena sangat ingin mempunyai anak, paman itu menculik Tycho beberapa hari sesudah Tycho dilahirkan. Tycho di sembunyikan di puri pamannya di Tostrup,Skane. Selanjutnya Tycho jadi anak angkat pamannya dan disekolahkan. Pamannya mengharapkan Tycho jadi ahli hukum. Maka pada umur 13 tahun Tycho disuru kuliah di Fakultas Hukum di Universitas Copenhagen.

                Pada umur 14 tahun Tycho mendengar bahwa para ahli astronomi meramalkan bahwa pada tanggal 21 agustus 1560 akan ada gerhana matahari tidak penuh. Ramalan para astronomi itu ternyata benar. Tycho sangat heran. Sejak itu ia berminat mempelajari astronomi. Tapi hal itu berarti melawan kehendak pamannya. Oleh karena itu, ia mulai mempelajari astronomi dengan sembunyi-sembunyi. Siang hari ia kuliah, malam hari ia mengamati bintang-bintang dilangit. Kebetulan guru besar matematika mengetahui bakat Tycho. Maka Tycho diberinya buku karangan Ptolomeus yang berjudul Almagest. Tokoh astronomi yang termasyhur antara lain Aristoteles, Ptolomeus, Copernicus, Brahe, Kepler, Galileo, dan Newton. Aristoteles mengatakan bahwa di angkasa luar tidak terjadi perubahan. Segala sesuatunya sudah tetap, tidak ada bintang baru atau gerakan baru.

                Pendapat Aristoteles ini di tumbangkan Tycho ketika Tycho menemukan bintang baru dan komet baru.Ptolomeus berpendapat bahwa bumi dikelilingi matahari, planet, dan bintang-bintang. Copernicus berpendapat bahwa planet (termasuk bumi ) mengelilingi matahari. Tycho Brahe ragu-ragu dan mengambil jalan tengah. Ia berpendapat bahwa planet dan bintang mengelilingi matahari, tapi matahari mengelilingi bumi. Dalam hal ini Tycho keliru. Tapi Copernicus sendiri tidak dapat membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari. Untuk membuktikan bahwa bumi (beserta planet) mengelilingi matahari, manusia membutuhkan waktu 300 tahun. Pada tahun 1840, tiga abad sesudah Copernicus mengumumkan teorinya Bessel, ahli astronomi jerman#, menemukan paralaks. Dengan paralaks Beessel berhasil membuktikan bahwa teori Copernicus benar.

No comments:

Post a Comment